Selasa, 08 Maret 2011

Melihat Akmal





Menulis tulisan ini sambil melihat Akmal. Bayiku yang baru berusia satu bulan. Anak ketigaku ini kalau dilihat sekilas mirip dengan Qia saat masih bayi. Walaupun Qia itu perempuan dan Akmal laki-laki. Sedangkan kalau dilihat lebih seksama, ada juga kemiripan dari Bagas. Mulut dan hidungnya mirip banget dengan Bagas. Apalagi kebiasaan yang selalu menarik bibirnya ke bawah apabila merasa 'tersinggung':D. Malam ini aku belum bisa tidur, karena sedang menunggu Akmal ngompol dan akan diganti dengan diaper, baru aku mau tidur.

Lucu sekali Akmal ini. Melihat Akmal serasa tak percaya. Anak sekecil itu bisa membesar seperti kakak-kakaknya yang lincah, banyak gerak, banyak ngomong, dan tak bisa diam itu. Apalagi Akmal memakai baju bayi yang pernah dipakai oleh 2 kakaknya Qia dan Bagas yang sekarang sudah membesar itu. Baju bayi tetap kecil, tapi yang memakai membesar. Rasanya tak percaya Qia yang 4 tahun, dan Bagas yang 2 tahun pernah memakai baju yang dipakai Akmal. Baju tiga generasi kata Bapakku. Dan kadang tak percaya juga, benarkah Qia dan Bagas pernah memakai baju yang sekarang dipakai Akmal:D. Karena Qia dan Bagas betul-betul anak-anak yang luar biasa. Lincah yang butuh ekstra kesabaran karena 'kekreatifan' mereka selama beraktivitas sepanjang hari. Qia dan Bagas yang super lincah, dulu kecil seperti Akmal.

Saat ada Akmal, rasanya seperti baru punya bayi. Padahal dia adalah anak ketiga. Benar, melihat Akmal rasanya seperti kembali ke jaman saat Qia masih bayi. Entah kenapa. Padahal saat baru ada Bagas rasa itu tidak ada. Saat baru ada Bagas, yang dirasakan adalah di rumah ada lebih dari satu batita yang harus diurus. Dan pengalaman punya anak lebih dari satu itulah yang dirasakan saat ada Bagas. Saat dimana mengasuh anak tak ada henti-hentinya. Huaaahhh..Rasa Akmal adalah seperti anak pertama mungkin terjadi karena aku sudah lupa bahwa aku pernah punya bayi. Mungkin juga waktuku terlalu disibukkan oleh kedua kakaknya yang lincah, yang sudah sibuk berlari kesana kemari sehingga aku jadi lupa bahwa Qia dan Bagas juga dulu adalah bayi. Qia dan Bagas dulu juga bayi yang lucu seperti Akmal.

Sepertinya yang merasakan itu bukan aku saja. Tapi Bapak Ibu juga. Yah mungkin sebabnya sama kali, yaa..Whatever kami senang ada Akmal. Qia dan Bagas juga sayang dan senang terhadap Akmal. Rumah jadi semakin ramai, walau kadang kepalaku jadi pusing karena ulah mereka. Semoga Bunda tetap bisa mendampingi kalian tumbuh yaaa anak-anakku sayangg....


by Wiwik Hidayati
Rabu, 09 Maret 2011 pukul 00.17
Sambil melihat Akmal dan dia belum ngompol juga...